Kenapa jantung membengkak

Kenapa jantung membengkak

Cara Mencegah Jantung Bengkak Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga tentang kondisi yang dapat menyebabkan pembesaran jantung, seperti kardiomiopati. 


Jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya didiagnosis dini, perawatan dapat mencegah penyakit memburuk. Mengontrol faktor risiko penyakit arteri koroner - penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes - membantu mengurangi risiko jantung yang membesar dan gagal jantung dengan mengurangi risiko serangan jantung. 


Anda dapat membantu mengurangi peluang Anda mengalami gagal jantung dengan makan makanan yang sehat dan tidak menyalahgunakan alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang.  Mengontrol tekanan darah tinggi dengan diet, olahraga, dan kemungkinan obat-obatan juga mencegah banyak orang yang memiliki jantung yang membesar untuk mengalami gagal jantung.

Pembengkakan Jantung: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan | HonestDocs

Kelenjar tiroid berfungsi untuk mengatur berbagai metabolisme tubuh. Jika gangguan ini tidak teratasi dengan baik maka bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, peningkatan kadar kolesterol, dan detak jantung yang tidak menentu atau aritmia.


Setiap orang memang memiliki ukuran serta besar jantung yang berbeda-beda, tapi Anda bisa mengukur besar jantung Anda dengan melihat kepalan tangan Anda. Kira-kira sebesar itu ukuran organ yang selalu bekerja setiap waktu untuk memompa darah. 


Sedangkan untuk beratnya, diperkirakan jantung manusia rata-rata mempunyai berat sebesar 280 – 340 gram pada laki-laki, dan 230 – 280 gram untuk perempuan. Tidak hanya itu, jantung setidaknya berdetak 100 ribu kali setiap harinya dan selalu memasok rata-rata 2000 galon darah untuk seluruh tubuh. 


Ketika darah tidak terpasok dengan baik dan terjadi gangguan pada jantung, maka Anda bisa mengalami jantung bengkak.

Merdeka.com - Kardiomegali adalah kondisi jantung yang membesar atau membengkak. Ini bukan suatu jenis penyakit, tetapi tanda kondisi lain. Bentuk kardiomegali yang kurang parah disebut kardiomegali ringan. Karena kardiomegali ringan tidak selalu menyebabkan gejala, banyak orang dengan jantung yang sedikit membengkak tidak menyadari masalahnya.


Bagi sebagian orang, kardiomegali hanya sementara dan akan sembuh dengan sendirinya. Namun, orang lain mungkin memiliki kardiomegali permanen. Sangat penting bahwa gejala ini dan penyebab yang mendasarinya harus dirawat untuk mencegah kerusakan jantung yang lebih serius. 


Perawatan termasuk pengobatan, pembedahan, dan perubahan gaya hidup. Berikut penyebab jantung bengkak, gejala, faktor risiko dan cara penanganan yang perlu Anda ahami, dikutip dari berbagai sumber:

Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat keluarga tentang kondisi yang dapat menyebabkan pembesaran jantung, seperti kardiomiopati. Jika kardiomiopati atau kondisi jantung lainnya didiagnosis dini, perawatan dapat mencegah penyakit memburuk.

Gejala Jantung BengkakPerbesarIlustraasi foto Liputan 6Mengetahui berbagai gejalanya merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mengenali penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya. Pasalnya, kondisi jantung bengkak akan lebih mudah ditangani ketika terdeteksi sejak dini. 


Berikut tanda dan gejala yang sering ditemui pada sebagian penderita jantung bengkak: - Sesak napas (terutama saat beraktivitas atau ketika berbaring datar). - Aritmia atau gangguan irama jantung. - Tungkai dan kaki membengkak. - Berat badan bertambah karena pembengkakan. - Kelelahan. - Terkadang terjadi nyeri dada. - Palpitasi atau jantung berdebar-debar. Gejala jantung bengkak yang timbul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali. 


Ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun umumnya, ketika pembengkakan jantung semakin parah, akan menyebabkan sesak napas yang kian memburuk. Kamu dianjurkan untuk segera ke dokter ketika merasakan gejala jantung bengkak. Terlebih jika terjadi gejala sesak napas parah, nyeri dada, pingsan, serta ketidaknyamanan pada lengan, punggung, leher, rahang, atau perut. Kamu harus segera mendapat penanganan medis karena kondisi tersebut bisa menjadi tanda-tanda serangan jantung.4 dari 6 halaman

Liputan6.com, Jakarta - Penyebab jantung bengkak dan cara mengobatinya harus benar-benar diperhatikan. Pasalnya, jantung bengkak atau kardiomegali adalah salah satu jenis penyakit jantung kronis.

Mengonsumsi makanan kaya serat, seperti sayuran, kacang-kacangan, serta buah segar, dapat menyehatkan saluran cerna dan mencegah kadar gula darah dan kolesterol tinggi yang dapat memperburuk kondisi jantung bengkak. Konsumsilah setidaknya 25–35 gram serat setiap harinya.

Karena kardiomegali ringan tidak selalu menyebabkan gejala, banyak orang dengan jantung yang sedikit membengkak tidak menyadari masalahnya. Bagi sebagian orang, kardiomegali hanya sementara dan akan sembuh dengan sendirinya.

Pada tahap awal, kondisi jantung bengkak kerap tidak menimbulkan gejala. Gejala jantung bengkak cenderung baru muncul ketika pembengkakan sudah cukup parah. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui berbagai gejala jantung bengkak agar penanganan dapat segera dilakukan.

Pilihan makanan untuk penderita jantung bengkak tidak boleh sembarangan, sebab konsumsi makanan yang tidak sehat bisa menyebabkan kondisi jantung bengkak menjadi lebih buruk. Untuk mengetahui makanan apa saja yang baik untuk penderita jantung bengkak, simak penjelasan berikut ini.

Selain tepat, bahan makanan yang dipilih juga harus segar. Saat mengolahnya, kurangi tambahan garam dan penyedap rasa. Jauhi pula makanan kaleng atau olahan karena makanan jenis tersebut memiliki kadar garam yang tinggi.

Makanan yang baik untuk penderita jantung bengkak pada dasarnya adalah makanan yang memiliki kadar garam rendah. Maka dari itu, jika Anda mengalami kondisi ini, Anda disarankan untuk menjalani diet rendah garam.

Produk olahan susu yang alami, seperti susu dan yogurt, biasanya mengandung sedikit garam sehingga bisa dikonsumsi dengan aman. Namun, berhati-hatilah dalam memilih produk olahan susu seperti keju dan butter. Pilihlah produk yang kadar garamnya rendah atau kurang dari 5%.

"Jadi sudah dironsen, ditemukan ada pembengkakan jantung. Jadi emang udah lemes dari pagi or kemarin (nggak tau jelasnya ya guys). Terus mamanya cerita, mau dibawa ke RS dari kemarin, cuma Melisa bilang nggak usah, takut covid. Akhirnya hari ini bener-bener lemes dan terjadilah kejadian singkat ini," ujar Ellysia Belinda, sahabat Melisha.

Tingkat keparahan gejala jantung bengkak yang muncul pada setiap orang bisa berbeda-beda. Ada beberapa orang yang hampir tidak merasakan gejalanya sama sekali. Ada pula yang hanya merasakan gejala ringan selama beberapa tahun. Namun, ketika pembengkakan jantung semakin parah, kondisi tersebut dapat menyebabkan sesak napas yang dialami penderitanya kian memburuk.

Artikel Selanjutnya Artikel Sebelumnya